Universitas Slamet Riyadi Surakarta
ABSTRACT
This research is aimed at analysing factors influencing the motivation of management to conduct earnings management activity around the timing of right issue, and investigating whether there are any differences between discretionary accruals before and after the right issue, that is the discretionary accruals tend to be high before the right issue than that of after the right issue. Some factors influencing the motivation of earnings management used in this research are ownership structures, consisted of institutional ownership, managerial ownership, leverage and size; in this research size was included into controlled variable and earnings management was substituted (proxy) with discretionary accruals.
The sample of this research consists of companies conducting the right issue between the year of 1998-2001, with 2 years observation period before and after the right issue. Therefore, the period included in this research is 1996-2003. Hypothesis testing is conducted using regression, while pair t-test is used to investigate the differences of discretionary accruals before and after the right issue. The result shows that leverage influences the earnings management positively and significantly. It means that the higher the leverage, the more the management is motivated to conduct earnings management. In addition, the result of the study shows that there are differences between discretionary accruals before the right issue and that of after the right issue, i.e. the discretionary accruals before the right issue tends to be higher than that of after.
Keywords : management motivation, earnings management, ownership structure, leverage
PENDAHULUAN
Perusahaan membutuhkan modal untuk keperluan operasional rutin. Hal itu dapat dipenuhi dengan menerbitkan saham dan menjual kepada publik melalui penjualan saham kepada masyarakat (public offerings) dengan initial public offerings (IPO) atau penawaran kedua, ketiga, dan seterusnya atau seasoned equity offerings (SEO) atau cara lain dengan menjual saham kepada pemegang saham lama (right issue).
Agar kinerja perusahaan terlihat bagus, manajemen berusaha untuk mengatur laba, yaitu dengan melakukan manajemen laba. Ada berbagai cara dalam manajemen laba, di antaranya pemilihan metode akuntansi atau kebijakan akrual, tetapi cara yang paling sering dilakukan adalah dengan kebijakan akrual atau discretionary accruals, yaitu dengan mengendalikan transaksi akrual sehingga laba terlihat tinggi. Akan tetapi, transaksi tersebut tidak mempengaruhi aliran kas, misalnya waktu dari pengakuan pendapatan sehingga kebijakan akrual akan dapat mempengaruhi kualitas laba suatu perusahaan. Diungkapkan oleh Roshan bahwa transaksi akrual terdiri atas transaksi non-discretionary accruals dan discretionary accruals, transaksi non-discretionary accruals misalnya biaya depresiasi, sedangkan transaksi discretionary accruals misalnya waktu dari pengakuan pendapatan (Roshan, 1998).
Sejumlah studi menggunakan model kebijakan akrual untuk meneliti manipulasi dari akrual dalam mencapai tujuan earnings management (Dechow, 2002). Beberapa literatur audit juga membahas mengenai pengaruh transaksi akrual klien serta keputusan yang dibuat oleh auditor sehubungan dengan penggunaan kebijakan akrual yang tercermin dari opini audit. Akan tetapi, hal ini sulit untuk dapat dikaitkan dengan opini audit karena pada dasarnya penerapan kebijakan akrual hakikatnya dapat dilakukan sepanjang hal itu tidak menyimpang dari standar akuntansi keuangan yang berlaku umum. Hal ini sejalan dengan fungsi audit adalah untuk menyediakan atau mengkomunikasikan informasi kepada investor mengenai kinerja perusahaan karena tuntutan perusahaan adalah untuk dapat memberikan informasi yang kredibel kepada pihak luar (Datar et al., 1991).
Beberapa penelitian mengenai manajemen laba (earnings management) ini sebagian besar dikaitkan dengan kinerja perusahaan dengan membandingkan bagaimana kinerja perusahaan sebelum dan sesudah melakukan penawaran saham akibat dari adanya aktivitas manajemen laba. Penurunan kinerja dalam jangka panjang di seputar penawaran terjadi karena meningkatnya transaksi discretionary accruals yang berasal dari manajemen laba (Rangan, 1998; Teoh et al., 1998; Shivakumar, 2000; Fidyati, 2004).
Beberapa penelitian di atas memberikan inspirasi bagi peneliti untuk melakukan penelitian yang terkait dengan manajemen laba (earnings management). Akan tetapi, penelitian ini berbeda dengan beberapa penelitian sebelumnya karena penelitian ini ingin membuktikan beberapa factor yang mempengaruhi motivasi manajemen untuk melakukan aktivitas manajemen laba (earnings management), terutama pada saat perusahaan melakukan penawaran saham terbatas pada pemegang saham lama (right issue), yang biasanya permasalahan ini luput dari pengamatan beberapa peneliti sebelumnya. Meskipun terdapat penelitian sebelumnya yang juga meneliti aspek yang memotivasi earnings management di seputar right issue seperti yang dilakukan oleh Iqbal et al. (2000), setting penelitian berbeda dan alat analisis yang digunakan juga berbeda dengan penelitian sekarang. Dengan demikian, dalam penelitian ini peneliti ingin membuktikan faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas manajemen laba di seputar right issue di Indonesia dan faktor-faktor yang diteliti berbeda dengan penelitian sebelumnya serta alat analisis yang berbeda dengan sebelumnya.
Peneliti ingin membuktikan apakah pada saat right issue juga terdapat perbedaan earnings management, yang dalam hal ini diproksi dengan diskresioner akrual antara sebelum dan sesudah melakukan right issue. Hal itu penting karena dari beberapa penelitian yang meneliti pada saat perusahaan melakukan penawaran saham kepada publik (selain right issue) terdapat indikasi perbedaan earnings management antara sebelum dan sesudah melakukan penawaran saham kepada public. Hal ini terkait dengan keinginan untuk menunjukkan kinerja yang lebih bagus. Beberapa hal tersebut melatarbelakangi penulis untuk meneliti masalah faktor yang memotivasi aktivitas earnings management di seputar right issue.
Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah apa saja faktor yang memotivasi manajemen dalam melakukan aktivitas manajemen laba dan apakah terdapat indikasi terjadi manajemen laba sebelum right issue. Tujuan penelitian adalah mendapatkan bukti secara empiris beberapa faktor yang memotivasi manajemen untuk melakukan manajemen laba di seputar right issue dan mengetahui apakah diskresioner akrual sebelum right issue cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan sesudah right issue.
No comments:
Post a Comment